Aplikasiaplikasi semacam ini, biasanya disebut dengan ‘bolt-ons’, tidak selalu di-desain untuk terkoneksi/berkomunikasi dengan paket-paket ERP. Proses untuk membuatnya cocok secara menyeluruh bisa sangat kompleks dan terkadang bisa gagal, yang berakibat kerugian yang besar bagi organisasi.
Apakah yang dimaksud Prototyping dan Penerapannya? – Prototype adalah model pertama dari produk yang digunakan untuk men-testing konsep atau gambaran dari ide kita. Prototyping telah digunakan oleh banyak industri. Sebelum memulai membangun sebuah bangunan, arsitek harus menggambarkan blueprint dari bangaunan dan membuat model dari bangunan. Perusahaan pesawat terbang juga harus membuat sebuah prototype dari design pesawat sebelum mulai membuatnya. Perusahaan yang bergerak di bidang software, juga membuat prototype software untuk mengexplore ide sebelum memulai pengembangan aplikasi. Dalam kontek pengembangan aplikasi, sebuah prototype bisa menjadi contoh awal dari aplikasi dan hal ini menentukan mana fitur yang tidak akan digunakan sehingga muncul gambaran dasar dari tampilan aplikasi. Tahapan Dalam pembuatan Prototyping 1. Pengumpulan kebutuhanPelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototypingMembangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya. 3. Evaluasi protoptypingEvaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3. 4. Mengkodekan systemDalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji systemSetelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi SistemPelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan systemPerangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototype A. Kelebihan Metode Prototype Menghemat waktu dalam pengembangan sistem. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan. Pelanggan / klien berpartisipasi aktif dalam pengenbangan sistem, sehingga hasil perangkat lunak mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Komunikasi yang baik antaral pelanggan dan pengembang. Pengembang dapat lebih mudah dalam menentukan kebutuhan pelanggan. B. Kekurangan Metode Prototype Proses perencangan dan analisi terlalu singkat. Biasanya Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan. Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien. Contoh Pembuatan Sebuah Prototype Aplikasi Dengan Menggunakan IOS Buat Sketsa dari UI aplikasi Prototype bisa dibuat dalam berbagai cara. Bisa di tulis langsung di kertas biasa atau dalam bentuk digital. Nah saya akan memulainya membuat prototype dengan menggunakan tulis tangan, dan sangat direkomendasikan menggunakan kerta biasa untuk mendesign konsep aplikasi yang akan kita buat. Hal ini dikarenakan kertas merupakan cara terbaik dan tercepat untuk merekam semua ide yang ada dikepala kita. Contoh ide aplikasinya gini, saya punya ide ingin membuat aplikasi tentang makanan yang memperbolehkan saya menyimpan restaurant favorite saya di aplikasi tersebut. Ya, saya ingin membuat kumpulan restaurant yang saya sukai dalam bentuk personal guide. Fitur yang mungkin ada di aplikasi seperti Daftar restauran favorit saya berada di home aplikasi. Saya bisa membuat halaman penyimpanan data restaurant seperti sebuah foto restaurant. Saya juga bisa menyimpan lokasi restaurant dan dapat membagikannya melalui media social Saya dapat melihat lokasi restaurant dalam bentuk maps Sata dapat melihat restaurant yang orang laing bagikan di aplikasi ini. Berikut ide design yang bisa digambarkan dari ide yang telah disebut sebelumnya. Membuat Prototype menggunakan POP Kita memang bisa membuat ilustrasi dari aplikasi kita dalam kertaS. Tetapi akan lebih bagus jika kita bisa melihat perpindahan halaman tiap design yang telah kita buat dalam bentuk iPhone Store ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membuat prototype ini, seperti POP app, Flinto dan InvisionApp. POP app membuat gambaran prototype yang ada dikertas tadi menjadi protoype digital dengan cara mengambil gambarnya menggunkan kamera dan memasukkanya kedalam photo album. Untuk berinteraksi dengan gambar, aplikasi menyediakan fitur transisi untuk menghubungkan masing-masing gambar. POP app sangat mudah digunakan, ketika kita mengjalankannya pertama kali kita akan melihat daftar project kita. Klik icon + untuk menambahkan project baru. Kita beri nama project Food Pin, lalu pilih project ketika telah dibuat. Umumya didalamnya terdapat project kosong. Sekarang gunakan icon kamera dan gunakan kamrea untuk mengambil gambar sketsa ide yang telah kita buat sebelumnya. Alternatif lain dengan memasukkan gambar yang telah ada di photo album. Berikut contohnya Mulai dengan tampilan awal dari aplikasi dan definisikan transisi tiap halamannya. POP memperbolehkan kita untuk memberi tanda pada sebuah area spesidik dari gambar dan halam yang spesifik ketika di sentuh. Kemudian definisikan tiap transisi seperti next, back, rise dan dismiss. Ketika di halaman home screen, aplikasi seharusnya berpindah ke halaman detail screen ketika kita menekan tombol manapun. Jadi ini bisa kita beri tanda sebagai “next” dan menghubungkannya dengan halaman detail screen. Kita juga bisa menambahkan tanda untuk masing-masing gambar seperti yang terlihat pada gambar dibawah untuk melakuakn perpindah pada tiap halamannya. Nah kita bisa mengulangi cara ini untuk gambar lainnya agar aplikasi terlihat berjalan seperti aplikasi aslinya. Ketika prototype selesai dikerjakan, kita bisa membagikannya ke tim dan user yang ingin menggunakannya menggunakan menu share. Inilah cara yang efektif untuk mengumpulkan semua feedback dari user diawal pengembangan. Jika user tidak menyukai ide dari tampilan aplikasi, tentu ini tidak menjadi masalah besar. Kita hanya perlu menggambarkannya kembali dan menjelaskannya kembali ke user sehingga mencapai kata sepakat dan user menyukai prototype aplikasi. Jika sudah sampai pada tahap itu, pengembangan aplikasi aslinya pun akan terasa lebih mudah. Hemat waktu, dan hemat biaya tentunya. Seperti yang telah disebutkan diawal, membuat prototype aplikasi memiliki banyak cara. Menggambarkannya dengan tangan merupakan salah satu cara membuat prototype. Jika Anda seorang designer kita bisa menggunakan aplikasi Photoshop dan Sketch untuk mendesign prototype aplikasi. Apple Keynote juga bisa digunakan untuk prototype yang cepat. Ini sudah ada di aplikasi drawing iOS. Keynotpia juga menyediakan template mock untuk membuat gambaran dari prototype, seperti gambar berikut. Kesimpulan Proses prototyping merupakan langkah yang paling penting dalam pembuatan suatu softwatre aplikasi. Ibarat membangun sebuah rumah kita juga harus mebuat sketsa dan mendesain aplikasi seperti apa yang akan kita buat nantinya. Selain merupakan proses yang penting , proses pembuatan prototyping merupakan proses yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh pendesain karena selain mengutamakan fungsi, pembuata prototyping ini juga harus sesuai dengan keinginan user sehingga user dapat memakai dan menggunakan aplikasi dengan mudah dan nyaman. Info ruanglab lainnya Cara Mengganti IP Address di Windows Aplikasi untuk Buat Mockup Website / Prototype Website yang Mudah dan GRATIS Wajib Tahu Apakah Blog /website Anda Sudah Terindex Google? Apa Sih Embedded Sistem Itu ? 5 Metode Cara Ping Google dengan Mudah
Dalamsetting yang ideal, BPR harus terjadi dalam cara top down. • Kumpulkan disekitar hasil akhir, bukan tugas • Buatlah mereka yang menggunakan output proses tersebut melakukan proses itu • Gabungkan kerja pemrosesan informasi ke dalam usaha nyata yang menghasilkan informasi mentah • Perlakukan sumber daya yang tersebar secara geografis
Bagi kamu yang berkecimpung di dunia desainer maupun developer, kamu wajib tahu apa itu prototype. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan dan mempresentasikan produk versi awal. Prototipe atau prototype adalah metode pengujian konsep yang berperan penting dalam pengembangan suatu produk. Bukan hanya di bidang teknologi, prototype juga bisa kamu temui di hampir semua industri misalnya manufaktur, kesehatan, pertanian, dan lain sebagainya. Lantas, apa pengertian prototype? Lalu, apa fungsi dan manfaat prototype? Tenang, di artikel ini Dewaweb akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara ringkas. Simak sampai akhir, ya! Pengertian Prototype Secara umum, prototype adalah model, skalabilitas, atau standar ukuran yang dibentuk berdasarkan suatu skema rancangan sistem. Tujuannya yaitu untuk menguji proses kerja dan konsep sebuah produk sebelum diedarkan. Prototype memungkinkan developer dan user berinteraksi dengan model tersebut secara langsung tanpa perlu membuat real produk. Dengan kata lain, prototipe bukanlah produk jadi yang sudah siap dirilis. Prototype merupakan purwarupa atau pemodelan produk yang dibuat untuk kebutuhan awal pengembangan, baik produk fisik maupun digital. Selain itu, prototype membantu developer mengetahui lebih awal kesalahan dan kekurangan fitur produk sebelum resmi dirilis dan disebarluaskan. Pada dasarnya, fungsi prototype adalah untuk mengolah sebuah ide menjadi sesuatu yang berwujud fisik sehingga dapat dirasakan, dimainkan, dan diuji coba. Dengan keberadaan sebuah prototype, maka akan didapatkan feedback yang maksimal baik dari klien maupun pengembang/desainer. Dengan begitu, kegagalan dan kesalahan dapat diminimalisir. Selain itu, fungsi prototype adalah untuk mengembangkan skema rancangan produk hingga akhirnya menjadi produk final yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Kebanyakan developer secara terbuka menerima berbagai masukkan dan feedback dari pengguna agar program dapat dibangun dengan fitur dan fungsi yang lengkap. Selain berperan sebagai penghubung developer dan pengguna, fungsi prototype adalah untuk menekan biaya produksi. Pasalnya, pengembang tidak lagi membutuhkan proses trial and error sehingga beban biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih hemat. Selain itu, adanya prototype juga meringankan beban kerja tim pengembang dan proses pengerjaannya pun dapat dilakukan secara cepat. Manfaat Prototype Prototype memiliki beberapa manfaat yang bisa dirasakan ketika mengembangkan produk, di antaranya sebagai berikut 1. Menghemat biaya produksi Pembuatan prototype sekilas terlihat memerlukan biaya besar, terutama di tahap awal pengembangan. Namun jika ditinjau secara keseluruhan, manfaat prototype tentunya dapat menghemat biaya produksi. Pasalnya terdapat realisasi konsep serta evaluasi hasil dari percobaan tertentu, dimana hal ini menjadikan pembuatan prototype jauh lebih cepat dan hemat biaya. 2. Memudahkan presentasi produk Manfaat prototype selanjutnya yaitu memungkinkan developer menuangkan sekaligus mempresentasikan konsep dan ide produk kepada investor dan calon pengguna. Tanpa prototype, pengembang akan kesulitan menggambarkan ide produk jika bermodal teori-teorinya saja. 3. Menjadi acuan untuk pengembangan produk Prototipe juga memungkinkan pengembang untuk membuat sebuah produk baru di masa yang akan datang. Kebutuhan pasar terhadap jenis produk baru dapat dianalisis berdasarkan prototype yang ada saat ini. Selain itu, prototype sering memunculkan gagasan dan ide kreatif, baik untuk update maupun pembuatan produk baru. 4. Memberi visi lebih nyata Prototype bukanlah sekedar teori, melainkan model sekaligus sampel dalam bentuk nyata. Gambaran produk dibuat detail, jelas, dan riil, sehingga developer, pengguna, maupun investor dapat melihat visi produk secara gamblang. Terlepas dari itu, adanya prototype memungkinkan diskusi seluruh pihak terkait menjadi lebih mudah. 5. Mengetahui kebutuhan pengguna lebih dulu Manfaat prototype selanjutnya yaitu dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu dan tim-mu dapat mengetahui apa saja prioritas dan kebutuhan pengguna sehingga proses pengembangan produk akan berlangsung lebih cepat. 6. Menjadi wadah keinginan pengguna Mirip seperti manfaat sebelumnya, prototype juga bermanfaat untuk menjadi tempat di mana klien bisa memberikan masukan secara bebas. Hal ini akan sangat berguna untuk menilai fitur dan fungsionalitas produk sebelum dirilis. Selain itu, masukan pengguna juga bisa memunculkan ide lain misalnya penambahan fitur baru di masa yang akan datang. Contoh Prototype Berdasarkan sistemnya, ada beberapa contoh prototype yang harus kamu ketahui, di antaranya 1. Paper Prototype Sesuai namanya, media yang digunakan paper prototype untuk menggambarkan ide dan konsep produk adalah kertas. Contoh prototype jenis ini memang sangat simpel, namun penggunaannya cukup efektif karena memberikan sejumlah opsi terkait kekurangan prototype. Kekurangan yang dimaksud di antaranya termasuk fungsionalitas dan sisi tampilan produk. 2. Low Fidelity Prototype Low fidelity prototype merupakan contoh prototype yang biasanya berupa gambar sketsa produk. Prototype ini umumnya digunakan untuk menggambarkan alur atau tata cara menggunakan produk. Meski unggul dalam penyampaian mekanisme, prototipe ini memiliki kelemahan di mana tampilan disajikan hanya berbentuk sketsa dengan warna dominan hitam atau abu-abu. 3. High Fidelity Prototype Contoh prototype ketiga adalah high fidelity prototype, di mana prototipe ini mempunyai tampilan yang hampir menyerupai produk asli. Adanya high fidelity prototype memungkinkan developer dan pengguna seolah-olah merasakan sensasi menggunakan produk secara lebih nyata. Prototype ini biasanya digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan website. Baca Juga Mau jadi Web Developer? Ini tugas-tugasnya! Sudah Tahu Apa Itu Prototype? Sejauh ini kamu tentu sudah tahu apa itu prototype mulai dari pengertian, fungsi, hingga manfaatnya. Jadi, prototype adalah purwarupa atau model yang lebih sederhana dari suatu produk yang menyerupai wujud aslinya. Prototype ini bisa disentuh, dimainkan, dan diuji coba untuk kemudian meninjau apa saja yang harus diperbaiki atau dihilangkan. Tujuan penggunaan prototype untuk pengujian kinerja dan konsep suatu produk sebelum dirilis secara resmi. Selain itu, fungsi prototype adalah sebagai model uji coba agar bisa meminimalisir kesalahan pada model aslinya nanti. Prototype memiliki sejumlah manfaat, di antaranya yaitu Menghemat biaya produksi; Memudahkan presentasi produk; Menjadi acuan pengembangan produk; Memberi visi lebih nyata; Mengetahui kebutuhan pengguna lebih dulu; dan Menjadi wadah keinginan pengguna. Demikian artikel ini semoga bermanfaat, ya! Kamu juga bisa membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses online!
gambarkerja dengan material yang paling murah. Yang terpenting adalah bahwa gambar kerja tersebut dapat menjadi prototype yang efektif 1. Kriteria Gambar Karja Prototype Lalu, hal-hal apa saja yang menjadi parsyaratan dalam membangun gambar kerja prototype? Berikut penjelasannya. a. Cepat Gambar kerja prototype hams dibuat dengan cepat. b. Murah
Prototyping Adalah Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya – Prototyping Adalah Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya – Sebuah bisnis yang memiliki ide produk baru, tentu selalu ada riset dan pengembangan produk terlebih dahulu. Pada awalnya, ide yang muncul masih dalam pikiran atau gambaran di atas lembaran kertas saja. Sebelum dibuat banyak atau secara massal, perusahaan harus membuat contoh produk terlebih dahulu yang dikenal dengan prototype atau prototyping. Prototyping Adalah ? Yuk Simak PenjelasannyaApa Itu Prototyping?Manfaat dan Tujuan Membuat Prototyping Mendapatkan Gambaran Nyata Mengetahui Kebutuhan Konsumen Mengembangkan Produk Baru Menjadi Bahan untuk Presentasi Menghemat Waktu dan BiayaContoh Metode Pembuatan Prototyping Adalah Paper Prototyping Low-Fi Digital Prototype Hi-fi HTML Prototype Prototyping Adalah ? Yuk Simak Penjelasannya Apa Itu Prototyping? Sebelum membahas lebih jauh tentang prototype, ada baiknya untuk mengenal apa itu prototyping terlebih dahulu. Jadi, yang dimaksud dengan prototyping yaitu contoh atau model awal yang diciptakan untuk melakukan uji coba dari konsep yang sudah diperkenalkan sebelumnya. Biasanya, prototype ini diciptakan dengan tujuan untuk melakukan beberapa kali uji coba sekaligus. Manfaat dari membuat prototype adalah untuk mengetahui apakah konsep yang telah diperkenalkan sebelumnya bisa diimplementasikan atau hanya untuk menguji selera pasar saja. Prototyping adalah langkah yang dilakukan setelah mendapatkan ide untuk penciptaan sebuah produk baru. Dengan kata lain, prototype merupakan produk yang bersifat uji coba, bukan produk final yang akan dipasarkan. Ini artinya, prototype tersebut tidak akan dipublikasikan atau diedarkan langsung kepada end user. Pada dunia programming, prototyping diciptakan untuk memenuhi kebutuhan di awal pengembangan software saja. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi dari fitur-fitur di program tersebut bekerja. Apakah sudah sesuai dengan perkiraan atau belum. Jika ditemukan adanya error atau kesalahan, maka akan lebih mudah untuk dideteksi jika menggunakan produk prototype terlebih dahulu. Dengan begitu, maka nantinya produk yang akan dipublikasikan kepada end user bisa memiliki fitur yang sempurna tanpa kesalahan sedikit pun. Manfaat dan Tujuan Membuat Prototyping Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan prototyping, kini akan dibahas mengenai tujuan dan manfaatnya. Pembuatan prototype memiliki tujuan untuk mengembangkan rancangan model produk atau rancangan sampai menjadi produk final yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan user. Lebih dari itu, manfaat dan tujuan membuat prototype sangat banyak antara lain sebagai berikut. Mendapatkan Gambaran Nyata Prototyping merupakan langkah yang dilakukan dengan tujuan untuk mengonversi ide atau konsep yang masih belum pasti menjadi wujud yang lebih nyata atau real. Dengan adanya prototype tersebut, maka Anda benar-benar bisa memastikan apakah konsep yang dibuat dapat diimplementasikan ataupun tidak. Mengetahui Kebutuhan Konsumen Jika melihat arti dari prototype, sebenarnya metode ini tidak menggambarkan keseluruhan fungsi dan fitur dari sebuah produk. Dengan kata lain, prototype hanya sebuah gambaran sederhana yang dapat mewakili minat dari penggunanya. Interaksi dengan calon end user ini memungkinkan Anda sebagai developer bisa mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen secara langsung. Mengembangkan Produk Baru Prototype yang sudah dihasilkan bisa Anda evaluasi kembali. Tujuan melakukan evaluasi tersebut adalah untuk menemukan berbagai kekurangan yang dimiliki produk. Selanjutnya, Anda dapat mencari solusi atas kekurangan tersebut. Hal ini dapat menjadi acuan untuk proses pengembangan produk baru kedepannya agar lebih sempurna. Menjadi Bahan untuk Presentasi Mungkin Anda mempunyai gagasan atau ide yang spektakuler, namun tidak dapat mewujudkannya karena terkendala oleh biaya. Solusi dari masalah ini adalah mencari investor yang mau memberikan dana pengembangan produk Anda. Disinilah prototype berperan sangat penting, yaitu sebagai bahan presentasi produk di hadapan investor tersebut agar bisa melihat gambaran produk lebih real. Menghemat Waktu dan Biaya Sebutkan manfaat prototyping yang terakhir adalah bisa menghemat waktu dan biaya. Pada tahap trial dan error, sangat beresiko jika Anda sudah “toal” dari segi biaya dan waktu. Oleh karena itu, akan lebih baik ketika dibuat menjadi prototype terlebih dahulu. Jika prototype yang dibuat telah sempurna dan dinyatakan layak, maka baru bisa dikembangkan menjadi produk yang sebenarnya. Contoh Metode Pembuatan Prototyping Adalah Umumnya, prototype mempunyai empat kualitas utama yang terdiri dari representasi, presisi, evolusi, dan interaktivitas. Empat hal tersebut sudah terangkum pada tujuan dan manfaat prototype di atas. Selain itu, prototype juga memiliki setidaknya tiga metode dalam proses pembuatannya. Contoh metode pembuatan prototype adalah sebagai berikut. Paper Prototyping Low-Fi Saat akses internet dan teknologi digital belum semudah sekarang, dahulu pembuatan prototype yang paling dasar dilakukan dengan berbasis kertas. Melalui gambar dua dimensi tersebut, prototype didesain sejak awal sebelum pengujian ide produk. Cara ini sangat sederhana, karena hanya berupa gambar-gambar dua dimensi saja. Selanjutnya, gambar dua dimensi tersebut diuji dengan perilaku seseorang menggunakan produk prototype tersebut. Metode pembuatan prototype ini memiliki beberapa keunggulan, seperti murah dan cepat dibuat. Selain itu, metode ini juga bisa menumbuhkan kerja tim karena sangat menyenangkan. Bukan itu saja, paper prototype juga cukup mudah didokumentasikan beserta dengan catatan dan revisinya juga bisa ditulis langsung. Umumnya, proses ini menggunakan sebuah metode yang disebut dengan low fidelity prototype yang nantinya dikembangkan melalui proses pengkodean. Namun, prototype jenis ini juga memiliki kekurangan, yaitu kurang realistis. Digital Prototype Hi-fi Sama seperti namanya, digital prototype merupakan contoh prototyping yang paling umum dipakai saat ini. Metode ini banyak dipilih karena cukup realistis digunakan untuk menguji sebagian besar interface atau antarmuka dari sebuah produk secara akurat. Selain itu, prototype model ini juga relatif mudah untuk diproduksi. Digital prototype bisa dibuat dengan perangkat lunak atau aplikasi yang memang dirancang khusus untuk membuat sebuah prototype. Bahkan, Anda juga dapat membuat prototype model ini secara langsung menggunakan aplikasi presentasi, seperti Keynote dan Microsoft PowerPoint. Umumnya, proses ini dibuat dengan metode lo-fi digital, kemudian menjadi hi-fi digital dan disempurnakan melalui pengkodean. Kelebihan dari metode ini terletak pada segi interaksi yang realistis, fleksibel, dan aktivitas komputasi juga relatif lebih cepat. Sementara kekurangannya adalah perlu mempelajari perangkat lunak untuk membuat prototype dan pengkodean. HTML Prototype HTML Prototype bisa dikatakan sebagai metode prototyping yang paling rumit dibandingkan dengan metode lainnya. Pasalnya, proses pembuatan prototype ini hanya direkomendasikan untuk desainer yang mempunyai kemampuan pengkodean yang mumpuni. Secara umum, prototype yang dibuat dengan metode HTML ini dibentuk menggunakan kode-kode dasar yang bisa menghemat waktu dan energi. Bukan hanya itu, adanya pengkodean yang tersistem ini juga akan mempermudah proses pengembangan prototype di masa yang akan datang. Selain biayanya cukup rendah, metode prototype yang satu ini juga akan mempermudah proses pengujian prototype pada hampir mencakup semua OS sistem operasional komputer tanpa membutuhkan perangkat lunak eksternal. Ini menjadi pilihan paling ekonomis jika dilihat dari segi kualitas yang dihasilkan serta pembiayaan dasar. Disisi lain, metode ini tentu membutuhkan sumber daya manusia yang sangat mumpuni di bidang komputasi dan pengkodean. Tidak hanya itu, ketergantungan akan keterampilan pengkodean juga membuat desainer dan kontribusinya menjadi lebih terbatas. Hal ini menyebabkan kebebasan kreativitas menjadi tidak terlalu besar. Demikian itulah pembahasan mengenai prototyping mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, dan contohnya. Setelah memahami seluk beluk prototype, Anda tentu ingin mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia digital bukan? Jadi, jangan lupa untuk terus mengikuti informasi terbaru dari Course-Net agar tidak ketinggalan informasi terbaru dan menarik lainnya.
Sedangkananda membutuhkan router untuk menghubungkan banyak perangkat dalam sebuah jaringan, termasuk modem anda. Oleh karena itu, router memungkinkan modem anda dan perangkat lain untuk mentransfer data dari satu lokasi ke lokasi lain. Modem adalah saluran yang mengirim data ke internet dan menerima data dari internet.
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Top/business-online-2020-1pm" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text
Jenisjenis Kegiatan Proses Produksi yang Ada di Indonesia. Nah apa saja kiranya jenis kegiatan pemrosesan produksi yang bisa ditemui dalam bidang bisnis di Indonesia, berikut ini akan disimak bersama. Dimana ternyata jenisnya ada beragam dan memiliki bentuk kerja dan masa waktu yang juga berbeda. 1. Jenis Produksi Berjangka Pendek
Pengembangan produk perangkat lunak saat ini mengalami perkembangan dari sisi tampilan dan berfokus pada pengalaman pengguna atau UI/UX Design. Hal tersebut akan mengarah pada sebuah prototype purwarupa aplikasi yang bertujuan untuk mengetahui lebih awal bentuk produk yang sedang dalam proses pembuatan dari sebuah prototype, apa saja metode, dan jenisnya. Pada artikel ini, kami akan membahas setiap hal tersebut sehingga pemahaman anda mengenai proses pembuatan prototipe menjadi lebih mudah dan mampu mengimplementasikannya pada proyek yang lebih Itu PrototypePrototype adalah bentuk skema rancangan sistem membentuk model dan standar ukuran atau skalabilitas yang akan dikerjakan menjadi sebuah produk. Setiap pengembang maupun pengguna dapat berinteraksi langsung dengan model tersebut tanpa harus membuat produk prototipe ini menyesuaikan dengan kebutuhan awal software development. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui beberapa fitur dan fungsi yang telah terdefinisikan sebelumnya sehingga mampu mengetahui kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan dan merilis produk secara disimpulkan bahwa, prototype bukan merupakan produk akhir namun bersifat uji coba. Penggunaan prototipe dapat mengurangi kesalahan saat digunakan pengguna atau user. Terdapat pula istilah prototyping yang mempunyai makna yaitu proses pembuatan bentuk awal dari sebuah produk atau PrototypeTujuan utama prototype adalah membuat produk yang sedang dalam proses rilis sesuai dengan permintaan user atau pasar. Oleh karena itu, peran dari prototype adalah menjadi penghubung antara produsen dan konsumen untuk dapat mewujudkan produk berupa perangkat lunak tepat prototipe mampu menghemat biaya produksi dan tidak memerlukan proses “trial and error” sehingga dapat mengurangi waktu pengerjaan dan beban biaya pengeluaran oleh tim Prototype pada UX DesignModel akhir dari pengembangan UX User Experience adalah sebuah prototype. Berikut merupakan beberapa jenis dari model prototipe berdasarkan UX Design atau Desain Pengalaman Pengguna, antara lain1. SketchSketsa atau Sketch Foto UnsplashSketch atau sketsa adalah gambar dibuat dengan pensil atau alat tulis lain di atas kertas dan tanpa membutuhkan biaya mahal. Umumnya, sketch digunakan dalam tahap pembuatan desain awal untuk perancangan suatu berfungsi untuk mengetahui kelemahan dari desain yang dapat menimbulkan permasalahan dari sisi pengalaman bagi pengguna. Sketch juga termasuk ke dalam contoh model low-fidelity karena desainer dapat merekayasa ulang proyek desain secara cepat dengan biaya WireframeMetode wireframe Foto UnsplashWireframe adalah konsep berpusat pada penyusunan tata letak desain dengan unsur elemen berupa konten. Sebagian besar model wireframe menggunakan skala berwarna abu-abu dan hitam. Jenis prototype ini juga termasuk ke dalam low-fidelity karena tim desainer dapat membuat sketsa dengan bantuan tool seperti Whimsical, Balsamiq, Figma, dan lainnya. Proses wireframing sendiri tidak memerlukan waktu lama sehingga tim desainer pada umumnya menerapkannya untuk kebutuhan proyek MockupFoto UnsplashJenis terakhir adalah mockup, yaitu desain yang sepenuhnya dibuat berdasarkan kombinasi warna, tata letak, tipografi, dan konten di dalamnya. Mockup sendiri dapat merepresentasikan produk akhir secara lebih jelas dan tampak high-fidelity karena dimana proses pembuatan akan memakan waktu lebih lama daripada kedua jenis prototipe sebelumnya. Namun, hasil prototype ini lebih spesifik untuk dapat memberikan contoh produk yang mendekati kebutuhan dari Anda juga harus mengenal tahapan dari metode prototyping untuk memudahkan Anda mengatur sumber daya dalam membuat sebuah purwarupa. Apa saja tahapan dari metode prototype tersebut? Berikut adalah rincian langkah-langkahnyaMelakukan pengumpulan informasi dan observasi awal;Membuat prototype berdasarkan hasil analisa yang diperoleh;Melaksanakan proses evaluasi terhadap model yang berhasil tim desainer buat;Melakukan pengujian testing terhadap produk hasil prototyping;Melaksanakan pengujian ulang terhadap sistem sebelum masuk pada perilisan modelMengujicobakan sistem prototyping kepada user dan stakeholders terkaitContoh PrototypeBerikut ini merupakan beberapa contoh dari pembuatan sistem prototipe dalam membangun produk aplikasi, sebagai berikut1. Contoh Prototype KertasFoto UnsplashPaper prototype merupakan contoh model demo produk dengan bantuan media kertas dan alat tulis secara sederhana. Hasil akhir dari desain produk tersebut mampu memberikan beberapa opsi terkait kekurangan dari sisi tampilan maupun fungsionalitas Contoh Model Low FidelityFoto UnsplashContoh selanjutnya, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan desain. Namun, tampilannya masih berupa sketsa dengan dominan warna hitam atau abu-abu saja. Adapun kelebihan dari low-fi yaitu sudah dapat memberikan gambaran terkait jalannya proses interaksi melalui beberapa Contoh Model High FidelityFoto UnsplashUntuk contoh terakhir, adalah desain dengan tampilan visual yang lebih kompleks dan dapat merepresentasikan produk dari sisi UI User Interface dengan memadukan pengalaman pengguna yang lebih nyaman dan baik. Pembuatan proses prototyping ini dapat dilakukan dengan bantuan tools berupa figma atau Adobe high fidelity ini merupakan sebuah contoh dari prototype visual. Prototipe visual cenderung menitikberatkan purwarupa pada tampilan seperti bentuk dan Contoh Prototype Menggunakan HTMLFoto UnsplashMetode ini terbilang cukup rumit karena sample jenis ini khusus untuk desainer yang memiliki kemampuan dan pemahaman lebih terkait coding dan bahasa ini tersusun atas HTML dasar yang mampu menghemat resource waktu untuk proses pembuatannnya. Dengan adanya metode ini, diharapkan mampu memudahkan dalam pengembangan purwarupa prototipe di masa PrototypeBanyak sekali keuntungan dari pemanfaatan prototipe. Berikut beberapa manfaat prototype adalah sebagai berikut1. Mengetahui Kebutuhan Pengguna Lebih AwalDengan penerapan prototype, maka tim pengembang dan desainer mampu mengetahui apa saja prioritas kebutuhan dari user agar menciptakan produk yang lebih sesuai. Oleh karena itu, proses pengembangan lebih cepat dan dapat menyesuaikan deadline yang telah Menghemat Biaya Pengembangan ProdukKeuntungan yang kedua, mampu menghemat dan mengurangi biaya pengembangan seminimal mungkin sehingga alokasi pendanaan dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain. 3. Mendapatkan Gambaran secara Lebih KonkretManfaat yang terakhir, dengan adanya prototype maka dapat memberikan gambaran yang lebih nyata dan konkret dengan membuat tampilan sketsa baik secara low atau Memudahkan dalam Presentasi ProdukDengan adanya prototype, developer mampu memahami alur atau desain dari tampilan yang akan dibuat dengan lebih tepat. Sehingga, penggambaran ide produk mudah untuk dipahami dan tidak hanya bermodal teori Menampung Keinginan PenggunaPengembang aplikasi sangat terbuka untuk menerima berbagai masukan dari klien atau pengguna produk, terkait dengan hasil prototype yang telah dibuat. Hal tersebut berguna untuk dapat menilai kelayakan sebuah fitur dan fungsionalitas dari produk yang akan dirilis. Pendapat atau masukan dari pengguna sistem dapat memunculkan gagasan lain untuk menambahkan fitur baru di masa Studio menyediakan jasa desain website untuk mewujudkan website impian dengan tampilan menarik dan fitur tepat guna.
Dalamtahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. Menguji sistem; Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, kemudian dilakukan proses Pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur, dll. Evaluasi Sistem
Jawaban Gambar Kerja adalah Suatu gambar yang menjelaskan sekaligus menyampaikan ide, Kreatifitas dan Hasil Pemikiran yang digunakan dalam merancang atau mendesain suatu produk. Fungsi Gambar Kerja - Sebagai Alat untuk Menuangkan atau Mempresentasikan Hasil pemikiran. - Sebagai Alat untuk Menyimpan Hasil pemikiran- Sebagai alat untuk meneruskan dan menyampaikan informasi kepada orang lain. - Sebagai Patokan atau desain dalam membuat suatu produk. Link Internal Terkait Study KewirausahaanKelas 10Materi PrototypeKode Jawaban Kunci Gambar Kerja dan Prototype
MengenalPrototyping Prototyping perangkat lunak adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja ( working model). Tujuannya adalah mengembangkan model
Prototyping dan PenerapannyaPengertian PrototypePrototype adalah model pertama dari produk yang digunakan untuk men-testing konsep atau gambaran dari ide kita. Prototyping telah digunakan oleh banyak industri. Sebelum memulai membangun sebuah bangunan, arsitek harus menggambarkan blueprint dari bangaunan dan membuat model dari bangunan. Perusahaan pesawat terbang juga harus membuat sebuah prototype dari design pesawat sebelum mulai membuatnya. Perusahaan yang bergerak di bidang software, juga membuat prototype software untuk mengexplore ide sebelum memulai pengembangan kontek pengembangan aplikasi, sebuah prototype bisa menjadi contoh awal dari aplikasi dan hal ini menentukan mana fitur yang tidak akan digunakan sehingga muncul gambaran dasar dari tampilan Dalam pembuatan Prototyping1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya.3. Evaluasi protoptyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan Mengkodekan system Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang Menguji system Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan Menggunakan system Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakanKelebihan dan Kekurangan Metode PrototypeA. Kelebihan Metode PrototypeMenghemat waktu dalam pengembangan kebutuhan lebih mudah / klien berpartisipasi aktif dalam pengenbangan sistem, sehingga hasil perangkat lunak mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan yang baik antaral pelanggan dan dapat lebih mudah dalam menentukan kebutuhan Kekurangan Metode PrototypeProses perencangan dan analisi terlalu Kurang fleksibel dalam menghadapi kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak Pembuatan Sebuah Prototype Aplikasi Dengan Menggunakan IOSBuat Sketsa dari UI aplikasiPrototype bisa dibuat dalam berbagai cara. Bisa di tulis langsung di kertas biasa atau dalam bentuk digital. Nah saya akan memulainya membuat prototype dengan menggunakan tulis tangan, dan sangat direkomendasikan menggunakan kerta biasa untuk mendesign konsep aplikasi yang akan kita buat. Hal ini dikarenakan kertas merupakan cara terbaik dan tercepat untuk merekam semua ide yang ada dikepala ide aplikasinya gini, saya punya ide ingin membuat aplikasi tentang makanan yang memperbolehkan saya menyimpan restaurant favorite saya di aplikasi tersebut. Ya, saya ingin membuat kumpulan restaurant yang saya sukai dalam bentuk personal guide. Fitur yang mungkin ada di aplikasi seperti Daftar restauran favorit saya berada di home bisa membuat halaman penyimpanan data restaurant seperti sebuah foto juga bisa menyimpan lokasi restaurant dan dapat membagikannya melalui media socialSaya dapat melihat lokasi restaurant dalam bentuk mapsSata dapat melihat restaurant yang orang laing bagikan di aplikasi ide design yang bisa digambarkan dari ide yang telah disebut Prototype menggunakan POPKita memang bisa membuat ilustrasi dari aplikasi kita dalam kertaS. Tetapi akan lebih bagus jika kita bisa melihat perpindahan halaman tiap design yang telah kita buat dalam bentuk iPhone Store ada banyak aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membuat prototype ini, seperti POP app, Flinto dan InvisionApp. POP app membuat gambaran prototype yang ada dikertas tadi menjadi protoype digital dengan cara mengambil gambarnya menggunkan kamera dan memasukkanya kedalam photo album. Untuk berinteraksi dengan gambar, aplikasi menyediakan fitur transisi untuk menghubungkan masing-masing app sangat mudah digunakan, ketika kita mengjalankannya pertama kali kita akan melihat daftar project kita. Klik icon + untuk menambahkan project baru. Kita beri nama project Food Pin, lalu pilih project ketika telah dibuat. Umumya didalamnya terdapat project kosong. Sekarang gunakan icon kamera dan gunakan kamrea untuk mengambil gambar sketsa ide yang telah kita buat sebelumnya. Alternatif lain dengan memasukkan gambar yang telah ada di photo album. Berikut contohnyaMulai dengan tampilan awal dari aplikasi dan definisikan transisi tiap halamannya. POP memperbolehkan kita untuk memberi tanda pada sebuah area spesidik dari gambar dan halam yang spesifik ketika di sentuh. Kemudian definisikan tiap transisi seperti next, back, rise dan dismiss. Ketika di halaman home screen, aplikasi seharusnya berpindah ke halaman detail screen ketika kita menekan tombol manapun. Jadi ini bisa kita beri tanda sebagai “next” dan menghubungkannya dengan halaman detail screen. Kita juga bisa menambahkan tanda untuk masing-masing gambar seperti yang terlihat pada gambar dibawah untuk melakuakn perpindah pada tiap kita bisa mengulangi cara ini untuk gambar lainnya agar aplikasi terlihat berjalan seperti aplikasi aslinya. Ketika prototype selesai dikerjakan, kita bisa membagikannya ke tim dan user yang ingin menggunakannya menggunakan menu cara yang efektif untuk mengumpulkan semua feedback dari user diawal pengembangan. Jika user tidak menyukai ide dari tampilan aplikasi, tentu ini tidak menjadi masalah besar. Kita hanya perlu menggambarkannya kembali dan menjelaskannya kembali ke user sehingga mencapai kata sepakat dan user menyukai prototype aplikasi. Jika sudah sampai pada tahap itu, pengembangan aplikasi aslinya pun akan terasa lebih mudah. Hemat waktu, dan hemat biaya yang telah disebutkan diawal, membuat prototype aplikasi memiliki banyak cara. Menggambarkannya dengan tangan merupakan salah satu cara membuat prototype. Jika Anda seorang designer kita bisa menggunakan aplikasi Photoshop dan Sketch untuk mendesign prototype aplikasi. Apple Keynote juga bisa digunakan untuk prototype yang cepat. Ini sudah ada di aplikasi drawing iOS. Keynotpia juga menyediakan template mock untuk membuat gambaran dari prototype, seperti gambar Proses prototyping merupakan langkah yang paling penting dalam pembuatan suatu softwatre aplikasi. Ibarat membangun sebuah rumah kita juga harus mebuat sketsa dan mendesain aplikasi seperti apa yang akan kita buat nantinya. Selain merupakan proses yang penting , proses pembuatan prototyping merupakan proses yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh pendesain karena selain mengutamakan fungsi, pembuata prototyping ini juga harus sesuai dengan keinginan user sehingga user dapat memakai dan menggunakan aplikasi dengan mudah dan nyaman.
1 Evaluasi digunakan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba system yang telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user) 2. Proses ini tidak dikerjakan dalam satu fase proses perancangan tetapi melalui perancangan dengan prinsip life cycle, dengan hasil dari evaluasi dikembalikan untuk memodifikasi perancangan.
Rapid Prototyping RP didefinisikan sebagai proses untuk mempercepat pengembangan produk dengan membuat prototipe langsung dari gambar/desain rancangan yang berbentuk file/model CAD Computer Aided Design tiga dimensi. Beberapa tahap dasar dari arti proses adalah Membuat CAD model dari objek yang dirancang. Mengubah CAD model menjadi STL Format. Mengiris STL Filekedalam beberapa potongan layer. Membangun model secara lapis perlapis. Membersihkan dan penyempurnaan model. Dalam perkembangannya, dikenal pula istilah Rapid Tooling dan Rapid Manufacturingsebagai pengembangan Rapid Prototyping, sehingga disebut juga Rapid Prototyping and Tooling RP/T dan Rapid Prototyping and Manufacturing RP/M. Rapid Tooling adalah penggunaan teknik Rapid Prototyping untuk memproduksi tooling untuk proses semacam moulding injeksi plastik. Rapid Manufacturing adalah penggunaan sistemRapid Prototyping untuk memproduksi parts dalam jumlah tertentu Pinsip dasar Rapid Prototyping adalah menggunakan gambar rancangan CAD tiga dimensi dalam format STL Stereolithography yang dikirim ke mesin Rapid Prototyping. Di mesin Rapid Prototyping , gambar tersebut diiris slice menjadi layer-layer dengan ketebalan tertentu sesuai spesifikasi mesin. Untuk membentuk layer-layer tersebut menjadi prototipe tiga dimensi, terdapat beberapa teknik. BEBERAPA TEKNIK RAPID PROTOTYPING YANG DIKENAL LUAS, ANTARA LAIN Stereolithography Apparatus SLA Dalam teknik SLA, sebuah prototipe dibuat dengan cara menembakkan sinar laser ke permukaan sebuah wadah vat yang berisi cairan photopolymer resin. Cairan ini akan langsung mengeras saat laser mengenai permukaannya. Setelah satu layer selesai dikerjakan, sebuah platform digerakkan turun beberapa milimeter, sebuah penyapu recoater blade membersihkan sisa-sisa resin di permukaan, dan layer berikutnya dikerjakan di ataslayer yang telah diselesaikan. 2. Fused Deposition Modeling FDM Seperti terlihat pada Gambar 2., cara kerja FDM menggunakan sebuah head kepala penyemprot yang dipanaskan digerakkan menurut sumbu x dan y untuk membentuk layermenggunakan material plastis yang disemprotkan ke atas platform. Material itu akan segera mendingin dan mengeras saat mengenai platform. Platform kemudian digerakkan turun, danlayer berikutnya segera dikerjakan. Untuk prototipe yang membutuhkan penyangga support, maka disemprotkan material penunjang dari head di sekeliling prototipe. Material penunjang ini dapat dengan mudah dibuang setelah prototipe selesai dikerjakan. 3. Three-Dimensional Printing 3DP Seperti terlihat pada Gambar 3., proses kerja printer tiga dimensi menggunakan sebuahprinthead, seperti yang terdapat pada printer inkjet, menyemprotkan binder perekat ke lapisan tipis serbuk powder pada platform sesuai bentuk geometri layer. Platform kemudian bergerak turun, sebuah mekanisme pasokan serbuk powder supply meyapukan lapisan tipis serbuk di atas layer yang telah terbentuk, dan proses di atas diulangi lagi sampailayer terakhir. Serbuk yang tidak terkena binder berfungsi sebagai penunjang support, dan setelah proses pembuatan prototipe selesai, material penunjang ini dibersihkan dan digunakan untuk proses pembuatan prototipe berikutnya. 4. Selective Laser Sintering SLS Seperti terlihat pada Gambar 4., cara kerja SLS mirip dengan printer tiga dimensi, hanya pada SLS digunakan laser untuk merekatkan material serbuk pada platform. 5. Laminated Object Manufacture LOM Cara kerja LOM menggunakan material berupa kertas khusus yang digerakkan melewati sebuah platform. Sinar laser ditembakkan menurut bentuklayer, memotong kertas pada platform. Platform akan bergerak turun dan material baru dilewatkan di atas layer yang telah terbentuk, dan proses diulangi lagi sampai semua layerselesai dikerjakan. Sebuah roller pemanas heated roller memanaskan layer yang telah terbentuk agar menyatu dengan layer di bawahnya.
NurmasMashuri menerbitkan LKPD 3.5 MENGANALISIS PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG / JASA pada 2020-11-30. Bacalah versi online LKPD 3.5 MENGANALISIS PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG / JASA tersebut. Description: Lembar Kerja Peseta Dididk yng di buat !KD selama PPG.
Apa Itu Prototype? Kenapa Itu Penting? 11 August 2021 Kamu pasti sudah tidak asing bukan dengan kata prototype? Prototype sering digunakan untuk mempresentasikan versi awal dari sebuah produk, dengan tujuan untuk menguji konsep dari produk yang akan dirilis nanti. Namun, apa itu prototype? Apa manfaat dan contohnya? Apa itu prototype? Prototype atau prototipe adalah sebuah metode dalam pengembangan produk dengan cara membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep atau proses kerja dari produk. Prototype sendiri bukanlah produk final yang nantinya akan diedarkan. Prototype dibuat untuk kebutuhan awal development software dan untuk mengetahui apakah fitur dan fungsi dalam program berjalan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. Sehingga pengembang produk dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk dan merilis produk. Tujuan prototype Tujuan utama dari prototype adalah mengembangkan model atau rancangan produk menjadi produk final yang dapat memenuhi permintaan pengguna. Dalam proses pengembangan produk, pengguna dapat ikut andil dalam proses pengembangan produk dengan cara mengevaluasi dan memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan produk. Selain itu, penggunaan prototipe dapat memunculkan ide-ide baru yang bisa dikembangkan menjadi sebuah fitur untuk melengkapi produk. 💻 Mulai Belajar Pemrograman Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional. Daftar Sekarang Manfaat prototype Ada banyak manfaat dan keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat menggunakan sistem prototyping ini. Berikut adalah manfaatnya. Dapat menghemat waktu dan biaya pengembangan produkYang pertama adalah kamu dapat menekan biaya dan menghemat waktu dalam proses pengembangan produk. Dengan begitu, sumber daya yang tersisa dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lain. Dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahuluManfaat yang kedua yaitu dengan memanfaatkan sistem prototyping kamu dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Sehingga kamu dan tim-mu dapat mengetahui apa saja prioritas dan kebutuhan pengguna. Dengan begitu proses pengembangan produk akan berlangsung lebih cepat. Menjadi acuan untuk mengembangkan produkSelanjutnya, model prototype dapat menjadi acuan atau patokan untuk kamu dalam mengembangkan sebuah produk. Kamu juga dapat menggunakan prototype untuk menemukan kekurangan dan mencari solusi untuk membuat produk kamu menjadi semakin baik lagi. Dapat menjadi bahan presentasiTerakhir, kamu dapat menggunakan prototype untuk mempresentasikan produk yang akan kamu luncurkan. Dengan adanya prototype akan memudahkan audiens mendapatkan gambaran tentang produk yang akan diluncurkan. Contoh prototype Sistem prototype ini memiliki beberapa contoh yang perlu kamu ketahui detailnya. Berikut adalah beberapa contoh prototype. Paper prototypeYang pertama adalah paper prototype. Sesuai dengan namanya, prototype ini menggunakan kertas sebagai media untuk menyampaikan rancangan produk. Paper prototype ini sangat sederhana, tapi mampu memberikan beberapa opsi terkait kekurangan dari sisi tampilan maupun fungsionalitas produk. Low-fidelity prototypeSelanjutnya adalah low-fidelity prototype. Low-fidelity prototype adalah prototype yang biasanya berbentuk sketsa-sketsa dari produk. Biasanya prototype ini menunjukan alur atau flow dalam menggunakan produk tersebut dan juga menampilkan tampilannya. Kekurangan dari prototype ini adalah tampilannya yang masih berupa sketsa dengan warna dominan abu-abu atau hitam saja. High-fidelity prototypeContoh terakhir adalah high-fidelity prototype. High-fidelity prototype adalah prototype yang memiliki tampilan yang mendekati produk aslinya. Jadi, pengguna dapat merasakan sensasi menggunakan produk aslinya ketika menggunakan high-fidelity prototype ini. Prototype jenis ini sering digunakan dalam bidang pengembangan website atau aplikasi, dalam pembuatannya kamu dapat menggunakan beberapa tools yang banyak tersebar di internet. Kekurangan dari prototype ini adalah pembuatan prototype yang cukup memakan waktu. Kesimpulan Jadi, kamu sudah tahu kan prototype itu apa? Kamu dapat menggunakan contoh-contoh prototype yang sudah dijelaskan di atas dalam pengembangan produk kamu. Setiap contoh memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Bijaklah dalam membuat sebuah prototype, sesuaikan proyek dengan lama waktu yang diberikan, agar prototype dapat digunakan secara maksimal. Apa Itu Prototype? Kenapa Itu Penting – end Baca juga artikel pilihan berikut ini Apa itu Wireframe? Perbedaan Wireframe, Mockup, dan Prototype Inilah Portofolio Developer Jawara asal Sumbawa 3 Kunci Agar Developer Dilamar Kerja saat Masih Kuliah
11.1 Berikut adalah tugas dan tanggung jawab seorang Desainer Grafis: 2 Skill dan Kualifikasi Desainer Grafis. 2.1 Kreatifitas. 2.2 Manajemen Waktu. 2.3 Komunikasi. 2.4 Presentasi. 2.5 Menguasai Prinsip Desain. 2.6 Aplikasi Adobe. 2.7 Kemampuan Problem Solving.
Postedby ariesperdana Posted on 7/11/2010 07:59:00 AM with No comments. latihan soal UAS fabrikasi semester 4. 1. berdasarkan gambar rangkaian yang ada, hitunglah. a. lambda. b. MTBF. c. R pada T=10000 jam. d. Availability, jika MTTR=10 jam.
LearningManagement System mimiliki banyak manfaat atau kelebihan dalam proses pemebelajaran jarak jauh, berikut 10 manfaat atau kelebihan LMS: 1. Waktu pembelajaran jadi lebih efisien karena pembelajaran online dapat diakses di mana saja dan kapan saja. 2.
BuzzerArduino : Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh Program. Buzzer Arduino adalah salah satu komponen yang biasa dipadukan dalam rangkaian elektronik. Apabila kamu pernah mendengar ada bunyi beep-beep pada perangkat elektronik, maka itu adalah suara buzzer . Penggunaan buzzer biasanya ditemukan pada meteran listrik yang menggunakan
Dalammembuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
PengertianSDLC (Software Development Life Cycle) System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses yang digunakan oleh analis sis tern untuk mengembangkan sis tern informa si mulai dari pereneanaan, pentuan kebutuhan, peraneangan, validasi, sampai pelatihan, dan penyerahan kepada konsumen. SDLC mcrupakan alur kerja yang biasa dipakai oleh p
Karyawandi bidang media yang dimaksud ini termasuk di dalamnya adalah wartawan, pekerja bidang humas, pembawa acara, editor, copywriter, fotografer, dan kameraman. Orang -orang tersebut memiliki tingkat kepuasan 3,59. 3. Karyawan di bidang Penelitian dan
Dalambidang kajian teknologi manufaktur, proses fabrikasi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama, yaitu Subtractive, Formative, dan Additive. Gambar 1. Ilustrasi Proses Pemesinan (Sumber: Dokumen Pribadi) Subtractive manufacturing adalah proses manufacturing dengan cara menghilangkan sebagian dari dimensi benda kerja. Contoh
Metodepenelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, atau dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. Jenis-jenis metode penelitian dapat dikelompokan menurut
PengertianLED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya – Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
bu1iotj.